Minggu, 13 Oktober 2013

Daftar Istilah pada buku Seni Budaya Jilid 1 untuk SMK

 

Daftar Istilah pada buku Seni Budaya Jilid 1 untuk SMK

 

Aesteties: bersifat indah, karya seni yang indah, nilai-nilai keindahan.


Aliran: ciri ekspresi personal yang khas dari seniman dalam menyajikan karyanya – isi karya (makna).


Alur: rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan seksama dan menggerakkan jalan cerita melalui kerumitan cerita kearah klimaks dan penyelesaian.


Antagonis: tokoh pertentangan, lawan tokoh protagonist.

 

Anti Tips Casting: pemilihan pemain berlawanan dengan sifat asli pemain.

 

Art Seni: kepandaian, sesuatu yang indah, kagunan, anggitan.

 

Atmos: suasana perasaan yang bersifat imajinatif dalam naskah drama yang diciptakan pengarangnya. Atau suasana berkarakter yang tercipta dalam pergelaran drama.


Babak: bagian besar dari suatu drama atau lakon (terdiri atas beberapa adegan).


Balance: keseimbangan unsur rupa.

 

Basics design: dasar-dasar desain, nirmana.

 

Basics visual: dasar-dasar rupa, rupa dasar.

 

Blocking: teknik pengaturan langkah-langkah para pemain di panggung dalam membawakan sebuah cerita drama.


Caarakan: cara-cara petikan kacapi.

 

Casting: cara pemilihan pemain untuk memerankan suatu tokoh.

 

Casting by ability: pemilihan pemain berdasarkan kecerdasan, kepandaian dan keterampilan calon pemain.


Casting by type: pemilihan pemain atas kesesuaian tokoh dengan calon pemain baik fisik maupun tingkah lakunya.


Casting motional Temperament: pemilihan pemain berdasarkan kondisi emosi dan perasaan calon pemain.


Close value: value yang berdekatan/bersamaan dan kelihatan lembut dan terang.


Colour: warna, color

 

Colour image: skema warna

 

Complementer: 2 warna yang berlawanan dalam lingkaran warna

 

Composition: komposisi unsur rupa

 

Contrast: tingkat kecerlangan, cerlang.

 

Craft: kerajinan, keterampilan, seni kriya.

 

Creativity: bersifat kreatif, dunia kreatif

 

Cultural identity: jatidiri budaya, identitas budaya

 

Design: rancangan, karya rancangan, penggambaran, gagas rancangan, pemecahan rupa, susunan rupa, tata rupa, konsep rupa, bahas rupa.


Design principles: asas-asas desain.

 

Diatonis: susunan nada yang mempunyai jarak 1 dan ½

 

Ekplorasi: latihan-latihan pencarian untuk kebutuhan karya seni.

 

Eksposisi: bagian awal sebuah lakon atau karya sastra yang berisi keterangan tentang tokoh dan latar pemaparanpengenalan.


Ekspresionisme : aliran seni yang menampilkan kondisi kedalaman hati/ perasaan.


Empati: keterlibatan kedalam bentuk atau larut dalam perasaan tokoh.


Expression: mimik, emosi wajah.

 

Gaya: ciri bentuk luar yang melekat pada wujud karya seni.

 

Genre kesenian: jenis / bentuk / fungsi seni sebuah pertunjukan dilakukan.


Gestikuised: bagian aktor memanfaatkan gerak/isyarat tangan untuk menegaskan apa yang dibicarakan.

 

Improvisasi gerak : imajinasi spontanitas gerak.


Industrial design: disain produk industri, disain produk, disain industri.

 

Intensity chroma: kualitas cerah atau suramnya warna.

 

Karakter: sifat-sifat kejiwaan ahlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain, tabiat, watak.


Komedi: lakon gembira, atau suka cita.

 

Konflik: berselisih, pertentangan, ketegangan dalam cerita atau lakon (dua kekuatan atau dua tokoh).


Konsentrasi: pemusatan pikiran.

 

Konvensional: aliran atau gaya penampilan yang biasa-biasa saja sesuai dengan kebiasaan yang berlaku.


Lancaran : bentuk lagu yang menentukan letak dan pola tabuhan semua instrumen dalam gamelan Jawa.


Laku Dramatik: penggayaan kegiatan atau prilaku sehari-hari sehingga menampilkan sesuatu yang lebih bermakna.


Line: garis

 

Low value: nilai yang berada dibawahnya.

 

Musik Internal: musik yang berasal dari tubuh penari itu sendiri (seperti tepuk tangan, teriakan, hentakan kaki, petikan jari, dsb).


Musik Eksternal: musik pengiring tari yang berasal dari luar penari (seperti seperangkat gamelan, orkestra/bunyi-bunyian yang dimainkan orang lain).


Ostinato: pengulangan pola musik yang sama pada suara bas (iringan).


Panggung Proscenium: panggung di gedung pertunjukan yang hanya dapat dinikmati dari satu arah pandang yaitu dari depan.

 

Pentatonis: susunan nada yang mempunyai 5 nada, susunan nada yang berlaras : Pelog terdengar seperti nada do-mi-fa-sol-si-do. Slendro terdengan seperti nada re-mi-so-la-do-re.


Pesta Rakyat: kegiatan-kegiatan adat budaya selalu dikaitkan dengan kejadian penting misalnya : kelahiran, perkawinan dan kematian dalam suatu masyarakat tertentu dengan bentuk-bentuk kegiatan seni.


Point of view: titik fokus.

 

Proportion: proporsi, kepatutan bentuk, idealisasi rupa.

 

Ricikan: penggolongan instrumen berdasarkan bentuk dan fungsi dalam komposisinya.


Rubato: perubahan variasi ritme irama dan dinamik sebagai ungkapan ekspresi pemain (dimainkan sekehendak pemain)


Seni: kegiatan sadar manusia dengan perantaraan/medium tertentu untuk menyampaikan perasaan kepada orang lain.


Skenario: Adalah susunan garis-garis besar lakon drama yagn akan diperagakan para pemain.


Shade: value warna yang lebih gelap dari warna normal.

 

Shape: bangun atau bentuk plastis (form)

 

Stilasi: menyederhanakan gerak dengan meniru gerak alami (seperti gerak bermain, gerak bekerja, dan lain-lain).


Tarawangsa: istilah satu set perangkat gamelan sunda.

 

Tari teatrikal: tari yang dikemas untuk pertunjukan yang memiliki nilai artisitik yang tinggi.


Texture: barik, kondisi permukaan suatu benda atau bahan.

 

Three dimensional design: bentuk tiga dimensi, nirmana tiga dimensi.

 

Tint: value warna yang lebih terang dari warna normal.

Traditional art: Seni tradisi.

 

Two dimensional design: bentuk dua dimensi, nirmana dua dimensi, datar.

 

Unity: kesatuan rupa.

 

Velue: nilai, bobot.

 

Visual art: seni rupa

 

Visual culture: budaya rupa, dunia kesenirupaan.

 

Visual principles: prinsip-prinsip rupa.

 

Vituosned: kemahiran luar biasa dalam menguasai teknik memainkan, membawakan peran.

 

 

more articles

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Facebook Comments