Glosarium Buku Teknik Konstruksi Kapal untuk SMK
Balas air (water balast): bahan pemberat (air) yang diletakkan pada tangki, untuk menjaga stabilitas trim dan sarat kapal.
Bagian depan (fore body): bagian badan kapal yang terletak di depan bidang penampang tengah kapal.
Bagian belakang (after body): bagian dari badan kapal yang terletak di belakang bidang penampang tengah kapal.
Bagian tengah (middle body): bagian badan kapal yang berdekatan dengan penampang tengah kapal.
Bak rantai (chain locker): ruang yang menyimpan rantai jangkar yang terletak di haluan kapal, di bawah mesin jangkar.
Baling-baling (propeller): alat yang digunakan sebagai penggerak kapal.
Bidang simetri (centre line): bidang yang melalui garis tegak depan dan garis tegak belakang.
Bilah hadap (face plate): bilah yang ditempelkan tegak lurus dan simetri pada ujung bebas penegar atau gading yang juga terbuat dari pelat bilah, sehingga penampangnya seperti huruf T yang dimaksudkan untuk menambah kekakuan dan kekuatan.
BKI (Indonesia Classification Society), Biro Klasifikasi Indonesia, badan pemerintah (BUMN) yang didirikan pada tahun 1964. Badan ini bertugas mengelompokan kapal yang berbendera Indonesia menurut kelas masingmasing dan dapat memberikan sertifikat laik laut bagi kapal yang beroperasi di Indonesia maupun perwakilan dari klasifikasi negara yang bekerja sama dengannya.
Bobot mati (deadweight): berat dalam ton metrik dari muatan, perbekalan, bahan bakar air tawar, penumpang, dan awak kapal yang diangkut kapal sampai garis air muat musim panas.
Bolder (mooring bitt): tonggak yang dibuat dari baja tuang atau pelat baja yang dipasang pada geladak kapal atau dermaga dan di pergunakan untuk pengikatan tali tambat.
Buritan (Stern): bagian belakang kapal atau perahu.
Celaga kemudi (rudder tiller): lengan atau batang yang salah satu ujungnya berlubang dan di pasang pada tongkat kemudi, sedangkan ujung yang lain dihubungkan dengan alat penggerak untuk memutar kemudi.
Ceruk buritan (after peak): ruangan antara sekat lintang kedap air yang paling belakang dan gading linggi buritan. Biasa dipergunakan untuk tangki balas atau untuk tangki air tawar.
Ceruk haluan (fore peak): ruangan yang terletak antara sekat tubrukan dengan linggi haluan, biasa dipergunakan untuk tangki balas.
Dasar ganda (double bottom): ruangan pada dasar kapal yang terletak di antara pelat kulit dan alas dalam, yang dipergunakan untuk air balas, bahan bakar, air tawar, dan lain-lain.
Dasar tunggal (single bottom): dasar kapal yang tidak mempunyai alas dalam sehingga kalau terjadi kebocoran pada pelat alas, air akan langsung masuk kedalam kapal.
Derek muat (cargo derrick): alat angkat yang terdiri atas sebuah batang dan tiang dengan tali dan blok yang dihubungkan pada lir geladak untuk mengangkat dan menurunkan beban.
Displasemen (displacement): jumlah air dalam ton yang dipindahkan oleh kapal yang terapung.
Dok (dock): sarana dengan segala peralatan dan perlengkapan, tempat badan kapal dapat duduk diatasnya dalam keadaan kering.
Ferosemen (ferrocement): beton bertulang yang terbuat dari campuran semen air dan pasir serta pembesian jalan (kawat ayam atau kawat jala), yang mempunyai sifat mudah dibentuk dan dikerjakan serta memiliki kekuatan tarik dan tekan yang tinggi.
Gading (frame): salah satu anggota kerangka melintang kapal berupa profil baja yang dipasang pada sisi kapal mulai dari bilga sampai geladak atau dari geladak sampai geladak diatasnya.
Gading besar (web frame): bentuknya seperti gading, tetapi mempunyai ukuran yang paling besar.
Gambar rencana (garis lines plan): gambar yang menunjukkan bentuk-bentuk penampang bujur dan penampang lintang dari kapal.
Garis air muat (load line, load water line): garis air pada sarat kapal maksimum yang diperkenankan untuk dimuati sesuai dengan peraturan lambung timbul.
Garis tegak haluan (fore perpendicullar): garis tegak yang melalui perpotongan garis muat dengan sisi depan linggi haluan.
Garis tegak buritan (after perpendicular): garis tegak yang dibentuk melalui sumbu poros kemudi.
Geladak (deck): permukaan datar atau hampir datar yang menutupi sisi atas dari ruang di kapal.
Gelas serat (fibre glass): bahan yang dibuat dari serat gelas dan di pergunakan sebagai bahan untuk pembuatan kapal, perlengkapan rumah tangga, dan lain-lain.
Haluan (bow): bagian depan kapal atau perahu.
Haluan bola (bulbous bow): haluan kapal di bawah permukaan air yang di bentuk menggembung seperti bola, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi tahanan gelombang kapal.
Jangkar (anchor): suatu benda tempa atau cor yang terdiri atas sebuah batang yang mempunyai ring atau segel di salah satu ujungnya dan mempunyai lengan di ujung yang lain. Dibuat sedemikian rupa, sehingga kalau diturunkan ke dasar laut dengan bantuan rantai atau tali dapat mencekeram dasar laut.
Jarak gading (frame spacing): jarak antara gading-gading yang bersebelahan. Diukur dari sisi belakang ke sisi depan pada arah membujur kapal.
Jari-jari bilga (bilga radius): jari-jari lingkaran pada bidang tengah kapal yang menyinggung alas dan sisi kapal serta membentuk lengkungan bilga.
Kantilever (cantilever): konstruksi batang (balok) salah satu ujungnya dijepit, sedangkan ujung yang lain tidak (bebas).
Kapal palet (pallet ship): kapal yang dipergunakan untuk mengangkut muatan umum yang sejenis, yang diletakkan di atas papan-papan palet.
Kapal ro-ro (ro-ro vessel): kapal yang dirancang untuk mengangkut kendaraan, dimana kendaraan yang dimuat dapat langsung berjalan dengan rodanya sendiri melalui rampa yang dipasang pada haluan, buritan atau sisi kapal.
Kapal pendingin (refrigerated vessel): kapal yang khusus di rencanakan dan dilengkapi dengan instalasi pendingin untuk seluruh ruang muatannya, dan di pergunakan untuk pengangkutan bahan makanan, misal : daging, ikan, dan buah-buahan.
Kapal peti kemas (container ship kapal): yang di pergunakan untuk mengangkut peti kemas, baik di dalam palka maupun di atas geladak.
Kapstan (capstan): alat di buritan kapal yang di pergunakan untuk menambatkan kapal di dermaga
Karat (rust): hasil korosi yang terdiri atas oksida besi yang berwarna cokelat kemerah-merahan dan terbentuk pada permukaan besi atau baja.
Kemudi (rudder): alat untuk mengolah gerak dan mengemudikan kapal.
Kemiringan alas (rise floor): kemiringan dalam arah melintang dari dasar kapal, mulai dari lunas sampai bilga.
Kimbul (poop): bangunan atas pendek yang terletak di bagian belakang.
Knot (knot): satuan kecepatan dalam mil laut per jam untuk kapal dan arus, 1 mil laut internasional = 1.852 meter.
Koferdam (cofferdam): ruangan kosong di antara dua dinding yang memisahkan dua ruangan yang berdampingan. Hal ini untuk menjaga supaya cairan dari ruang sebelah tidak merembes ke lain ruang kalau terjadi kebocoran.
Korosi (corrosion): kerusakan logam secara bertahap yang disebabkan oleh oksidasi (karat) atau oleh suatu proses kimia.
Kran (Crane): suatu alat yang digunakan untuk menurunkan dan menaikan barang dari atau kesuatu tempat
Kubu-kubu (bulwark): pelat yang digunakan pelat baja atau batang yang dipasang sepanjang kedua sisi geladak cuaca untuk mencegah air tidak membasahi geladak dan menjaga barang atau orang tidak tercebur kelaut
Laik laut (seaworthiness): kesempurnaan kapal ditijau dari segi bahan, konstruksi , mesin, perlengkapan dan peralatan serta awak kapal dalam pelayaran.
Lajur biga (bilga strake): lajur pelat kulit yang membujur kapal dan terletak pada lengkungan bilga .
Lajur lunas (keel strake): lajur pelat baja pada alas kapal yang membujur pada garis paruh sepanjang kapal
Lajur pelat (plate strake): lembaran pelat baja yang dipasang membujur untuk pelat kulit kapal
Lajur sisi atas (sheer strake): lajur pelat sisi yang paling atas yang di hubungkan dengan pelat sisi geladak dari geladak kekuatan atau geladak utama kapal.
Lajur sisi geladak (deck stringer plate): lajur pelat geladak kekuatan atau geladak utama kapal.
Las sumbat (slot weld, plug weld): pengelasan untuk sambungan pelat tumpang, tempat pelat sebelah atas di lubangi untuk memasukkan logam pengisi las.
Lengkungan gunung (hogging): keadaan sebuah kapal yang mengalami gaya tekan air keatas pada daerah tengah kapal lebih besar daripada beratnya, sedangkan pada ujung haluan dan buritan gaya tekan air keatas lebih kecil dari berat kapal, sehingga kapal condong untuk melengkung ke atas pada daerah tengah kapal.
Lengkungan lembah (sagging): kecenderungan melenturnya badan kapal yang mengakibatkan bagian tengah lebih rendah daripada bagian haluan dan buritan, sebagai akibat dari distribusi berat sepanjang kapal dan gaya tekan air keatas.
Lengkung lintang geladak (camber): lengkungan melintang dari geladak kapal yang berbentuk potongan dari sebuah lingkaran atau bagian dari sebuah parabola.
Linggi baling-baling (propeller post) bagian depan linggi buritan yang berdiri tegak. Pada kapal berbaling-baling tunggal, linggi berfungsi untuk menyangga tabung buritan atau poros baling-baling.
Linggi buritan (stern frame, stren post): suatu kerangka konstruksi yang membentuk ujung buritan kapal dan menyangga kemudi serba poros baling-baling.
Linggi kemudi (rudder post): kerangka konstruksi berbentuk batang yang tegak lurus pada sepatu kemudi dan merupakan satu-kesatuan dengan linggi buritan, tempat pada batang tersebut pena-pena kemudi bertumpu.
Lubang orang (man hole): lubang yang berbentuk bulat atau bulat telur pada tangki alas ganda, tangki-tangki, ketel, dan lain-lain, untuk keluar masuk orang. Lubang ini mempunyai penutup yang kedap minyak dan uap.
Lubang peringan (lighneting hole): lubnag pada konstruksi pelat. Lubang ini untuk mengurangi berat konstruksi tersebut.
Lunas (keel): bagian konstruksi uatama pada kapal yang membentang sepanjang garis tengah kapal dari depan sampai belakang.
Lutut (knee, bracket): komponen konstruksi berupa pelat baja berbentuk segitiga, tanpa atau dengan flens. Lutut di pergunakan untuk menghubungkan profil dengan profil atau profil dengan pelat baja dan lain-lain.
Mesin jangkar (windlass): yang khusus direncanakan untuk mengangkat jangkar kapal dan menambatkan kapal di dermaga.
Mesin Bantu (auxiliary machinery): mesin yang bukan merupakan motor penggerak utama kapal. Sebagai contoh pompa-pompa dan separator.
Mesin utama (main engine): mesin yang digunakan sebagai motor penggrak utama kapal.
Modulus penampang (sectional modulus): harga perbandingan antara momen kelembaban suatu penampang terhadap sumbu yang melalui titik berat penampang dengan jarak terjauh dari ujung penampang ketitik berat
Muatan cair (liquid cargo): segala cairan yang dapat diangkut dalam bentuk curah. Misalnya, minyak dan minyak sawit
Muatan curah (bulk cargo): muatan homogen yng diangkut dalam bentuk curah didalam ruang muat dan dalam keadaan terbungkus kemasan seperti kotak, peti karung, dan lain-lain.
Oleng (rolling): gerakan kapal dengan sumbu putar pada arah membujur kapal.
Pakal (caulk): bahan yang dipergunakan untuk mengisi dan menutup sambungan antara papan dengan papan pada geladak
Pallet (pallet): papan kayu berbentuk segi empat berukuran sekitar 6 kaki x 4 kaki, yang dipergunakan untuk mengangkut muatan homogen
Palka (hold): nama umum untuk ruangan dibawah geladak yang dipakai untuk menyimpan muatan
Panjang antara garis tegak (leng between perpendicular): jarak antara garis tegak depan dengan garis tegak belakang.
Pelat bilah (flat bar): batang baja berbentuk bilah yang mempunyai berbagai ragam ukuran dan bentuk.
Pembujur (longitudinal): profil penguat yang dipasang membujur dan menempel pada sisi bawah pelat geladak, sisi dalam pelat lambung, dan sisi atas pelat alas, pada setiap jarak tertentu. Dijumpai pada kapal dengan konstruksi memanjang.
Pena kemudi (rudder pintle): pena pada tepi depan rangka kemudi. Dengan pena tersebut kemudi duduk atau menggantung pada linggi kemudi dan berputar.
Pendorong haluan (bow Thruster): baling-baling yang dipasang pada daerah kapal untuk menghasilkan gaya dorong melintang kapal, sehingga mempermudah olah gerak kapal waktu merapat atau meninggalkan dermaga.
Penegar (stiffener): baja profil yang dilas pada permukaan pelat baja. Hal ini untuk menambah ketegaran pelat. Contoh, penegar dinding sekat.
Penyangga baling-baling (fropeller bracket): kerangka konstruksi yang menempel pada kedua sisi buritan kapal berbaling-baling ganda, yang di pergunakan untuk menyangga poros baling-baling.
Rampa (ramp): jembatan yang dapat diangkat dan dimasukkan kedalam kapal, yang menghubungkan kapal dengan dermaga.
Sarat (draught draft): jarak tegak dari titik terbawah lunas sampai kepermukaan air.
Sekat (bulkhead dinding): tegak baik melintang maupun membujur yang memisahkan antara ruang satu dengan yang lain.
Selokan (gutterway): saluran air yang dipakai untuk air pembuangan.
Senta sisi (side stringer): penumpu bujur yang terbuat dari profil baja atau pelat bilah dan pelat bilah dan pelat hadap, yang dipasang pada kedua sisi kapal sebelah dalam diatas bilga.
Sirip keseimbangan (stabilizer fin sirip): atau sayap yang dipasang tegak lurus pada kedua sisi lambung kapal dekat bilga yang dipergunakan untuk mengurangi gerakan oleng kapal. Sayap ini ada yang dapat dimasukkan ke dalam badan ada pula yang tidak.
Skalop (scallop): lubang pada komponen-komponen konstruksi yang dimaksudkan agar sambungan las yang melalui komponen-komponen tersebut dapat menerus.
Tengah kapal (midship): titik tengah antara panjang dari dua garis tegak kapal.
Tangki sayap (wing tank): tangki yang salah satu sisinya adalah pelat sisi kapal, sedangkan sisi yang lain merupakan seka membujur kapal yang bukan pada bidang paruh kapal.
Tiang muat (derrick mast): tiang dikapal yang dipergunakan untuk keperluan bongkar muat.
Trim (trim): keadaan yang dialami oleh suatu kapal, ketika sarat depan dan sarat belakang berbeda tingginya.
Tupai-tupai palka (hatch cleat): penjepit yang dipasang pada sisi luar ambang palka untuk menjepit terpal penutup palka supaya tidak lepas.
Ventilasi (ventilation): penggantian udara kotor yang ada di dalam suatu ruangan kapal dengan udara segar dari luar.
Wrang (floor): pelat tegak melintang dari bilga ke bilga kapal, baik yang berlubang maupu tidak, yang dipasang di atas pelat alas pada setiap jarak gading.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar