Glosari buku Kriya Tekstil Untuk SMK
Judul Buku: KRIYA TEKSTIL Untuk SMK
Penulis : Budiyono, Widarwati Sudibyo, Sri Herlina, Sri Handayani, Parjiyah, Wiwik Pudiastuti, Syamsudin, Irawati, Parjiyati, Dwiyunia Sari Palupi
Perancang Kulit : TIM
Ukuran Buku : 17,6 x 25 cm
Diterbitkan oleh: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008
Afdruk : Memindah gambar dari diapositif ke screen.
Agel : Serat daun gebang.
Alat press : Alat pemanas hasil cetak saring dilengkapi alat pengatur suhu dan timer untuk mengatur waktu sesuai jenis pasta warna yang digunakan.
Bandul : Alat penahan kain tergantung pada gawangan.
Bobbin : Alat untuk tempat benang pakan pada teknik tapestri.
Canting : Alat batik dari tembaga untuk mengambil lilin cair dan untuk melukiskan pada kain.
Canting carak : Canting yang berparuh lebih dari satu.
Cawuk : Alat untuk mengerok.
Cecek : Bentuk titik yang dibuat menggunakan canting cecek dan tetap putih.
Celemek : Alat penutup dari kain agar bagian badan tidak terkena kotoran.
Cetak saring : Sablon atau screen printing dapat diartikan kegiatan cetak mencetak dengan menggunakan kain gasa/kasa yang biasa disebut screen.
CMYKey : Cyan, magenta, yellow, dan key atau hitam.
Colduro : Bahan pelapis yang terbuat dari busa spon yang mempunyai lapisan.
Corak giordes : Teknik anyam pada tapestry yaitu bahan benang pakan yang digunakan potongan-potongan yang diselipkan pada tenun corak rata.
Corak kilin : Teknik anyam pada tapestry dengan cara mengait atau benang pakan berbalik arah asalnya.
Corak rata : Teknik anyam pada tapestry yaitu benang pakan mengisi benang lusi/lungsi dengan hitungan sama: 1,2 dan 1,1 atau atas satu bawah satu.
Corak soumak : Teknik anyam pada tapestry dengan cara melilitkan benang pakan pada benang lusi/lungsi, sehingga menyebabkan rupa permukaan tenunan dekoratif.
Cukit/pendedel : Alat untuk melepaskan jahitan yang salah pada kain.
Cut Put Methode/Knife Cut Methode : Proses cetak saring dengan teknik pemotongan.
Cutter : Alat pemotong atau membuat lubang motif pada kertas.
Dacron : Bahan pelapis yang terbuat dari bahan sintetis dan diolah menjadi bahan lembaran.
Fast dye : Bahan pengental yang dicampur dengan pewarna sandye menghasilkan sablonan tidak timbul.
Ganden : Alat pemukul dari kayu.
Gawangan : Tempat untuk membentangkan mori pada waktu membatik tulis.
Geblogan (piece) : Satu gulung kain yang sudah ditentukan olehpabrik yang untuk tekstil biasa dari masing-masing pabrik tidak selalu sama panjangnya. Tetapi untuk mori sudah ada standar tetentu panjang tiap geblog bagi masing-masing jenis mori.
Hair dryer : Alat listrik untuk mengeringkan screen setelah diolesi obat peka cahaya dan mengeringkan hasil cetakan pada kain.
Hand sprayer : Alat penyemprot untuk membuat lubang screen setelah proses penyinaran dan untuk membersihkan screen setelah penyablonan.
Hidronal G : Lem kain dalam bentuk cair warna putih seperti susu, digunakan untuk melapisi alas sablonan atau blanket.
Isen-isen cecek : Pengisi motif dengan titik-titik.
Isen-isen sawut : Pengisi motif dengan garis-garis sejajar.
Jahit tindas : Teknik menjahit dengan cara mengisi atau melapisi kain dengan menggunakan bahan pelapis, kemudian bagian atas kain dijahit mesinmengikuti motif atau desain.
Jarum pentul : Jarum yang bagian kepala ada bulatannya.
Jegul : Alat untuk menembok bagian bidang yang lebar dibuat ditangkai yang dibalut kain.
Kain bagi/strimin : Kain yang anyaman lungsi dan pakannya renggang/jarang, sehingga seratnya mudah dihitung.
Kain kaca : Kain yang transparan atau tembus pandang.
Kalengan : Hasil dari proses batik hanya diberi warna biru.
Kemplong : Alat pemukul dari kayu dengan alas kayu.
Kertas asturo : Bahan yang digunakan untuk membuat gambar/motif berlubang.
Klowong : Bentuk atau gambaran pokok yang dibuat dengan menggunakan canting dan lilin klowong.
Kodatrace : Bahan yang digunakan sebagai film diapositif, yaitu untuk memisah motif tiap warna sebelum diafdruk.
Kuwuk : Rumah binatang kerang.
Lusi/lungsi/lungsin : Benang yang memanjang searah panjang kain.
Manutex : Agar-agar rumput laut yang tidak berwarna dan tidak mewarnai bahan, digunakan sebagai pengental zat warna dalam bentuk serbuk seperti zat warna reaktif atau dispersi.
Mbironi : Menutup pada bagian motif yang akan tetapberwarna biru atau putih.
Medel : Memberi warna biru pada batikan.
Meja afdruk : Meja yang dilengkapi lampu neon dan diatasnya menggunakan kaca bening sehingga sinar tembus ke benda yang akan diafdruk.
Meja gambar : Meja yang digunakan untuk membuat desain motif untuk cetak saring dan untuk memindah gambar ke kodatrace.
Meja sablon : Meja untuk menyablon kaos atau lembaran yang ukurannya kecil, dilengkapi dengan klem penjepit dan dapat diputar, cukup untuk 4 screen.
Melorod : Menghilangkan lilin secara keseluruhan dalam airmendidih.
Mencipta : Memuat sesuatu yang belum pernah ada yang sesuai dengan keinginan seseorang.
Mencolet : Menggambar dengan kuas di atas kain dengan menggunakan pasta sablon.
Menembok : Menutup motif dengan lilin yang akan tetap berwarna putih.
Mengemplong : Memukul berulang-ulang dengan ganden bertujuan meratakan permukaan mori.
Mengetel/meloyor : Mencuci mori dengan bahan minyak nabati dan bahan alkali.
Menyoga : Memberi warna coklat pada batikan.
Merengga : Merubah bentuk-bentuk dari alam menjadi sebuah hiasan.
Merining/mengesik : Menutup dengan llin pada bagian motif tertentu yang akan tetap berwarna putih dan biru.
Midangan : Alat untuk meregangkan kain pada waktu menyulam, yang terbuat dari kayu atau plastik, berbentuk lingkaran, terdiri dari dua bagian yaitu lingkaran dalam, lingkaran luar dan memiliki baut.
Mlampah sareng : Cap-capan motif menggunakan dua cap berjalan berdampingan.
Motif : Gambaran bentuk yang merupakan sifat dan corak suatu perwujudan.
Mubeng : Berputar.
Ngawat : Membentuk suatu garis lilin bekas canting tulis yang baik (seperti kawat).
Ngerok/ngerik : Membuka lilin batik pada motif tertentu dengan alat kerok.
Nglorod : Lihat: melorod.
Nglowong : Pelekatan lilin yang pertama pada mori mengikuti gambar pola.
Ndasari : Memberi warna dasar.
Nyareni : Dalam pencelupan dengan soga Jawa berarti mencelup dalam larutan kapur. Pencelupan padaumumnya berarti fiksasi.
Nyocoh : Membuat lubang-lubang dengan menggunakan alat yang kecil runcing (dari jarum) dikerjakan berulang-ulang.
Obat peka cahaya : Larutan pokok dalam proses afdruk screen, merupakan campuran antara emulsi dan sensitizer (kromatin dan emulsi).
Opaque Ink Tinta Cina : Tinta Cina untuk menggambar memisahkan motif tiap warna pada kertas HVS/kalkir atau kodatrace dengan menggunakan kuas. Opaque Ink untuk menggambar memisahkan motif tiap warna pada kodatrace.
Pakan : Benang yang dimasukkan melintang pada benang lusi/lungsi/lungsin.
Palet : Tempat untuk mencampur cat poster/ tinta warna dalam proses desain, tinta cina atau Opaque ink untuk traces dan pasta warna untuk colet.
Papan landasan : Terdiri dari triplek yang dilapisi busa dan blanket sebagai landasan pada penyablonan T-Shirt atau kain.
Patchwork/tambal seribu/jahit perca : Suatu keteknikan dalam membuat karya kerajinan tekstil dengan menggunakan potongan-potongan kain/perca dan digabungkan dengan cara dijahit sesuai dengan desain.
Penyucukan : Memasang benang pada gun dan sisir.
Perca : Sisa-sisa guntingan kain yang ada setelah membuat karya kerajinan tekstil.
Rabber transparan : Pengental sablon apabila warna ditumpuk warna sebelumnya akan tampak atau menjadikan warnabaru.
Rabber transparan : Pengental sablon apabila warna ditumpuk warna sebelumnya akan tampak atau menjadikan warna baru.
Rabber white : Bahan pengental untuk sablonan putih atau sablonan dasar untuk bahan tekstil/kaos warna gelap.
Raddle : Alat pemisah benang saat akan penyucukan.
Rader : Alat yang digunakan untuk memberi tanda pada kain yang akan dijahit ataumemindahkan pola dengan bantuan karbon jahit jahit.
Rakel : Karet penyaput pasta warna yang dijepit dengan logam atau kayu.
Rengreng : Pembatikan pada satu permukaan kain.
Sabun colet : Sebagai pencuci screen setelah penyablonan untuk meghilangkan sisa warna dan minyak atau kotoran lainnya.
Sandye : Pewarna pigmen yang digunakan untuk proses cetak saring pada bahan kain/kaos.
Sari kuning : Bahan pencelup terdiri dari kembang pulu, soga tegeran, tawas dan air.
Satu ceplok pola : Pola dari sebagian motif batik dan apa bila dipindahkan pada mori dapat menggambarkan seluruh motif batik.
Sayang nenek : Alat untuk membantu memasukkan benang pada lubang jarum.
Screen : Kerangka kayu dan monyl atau kain sutera yang digunakan untuk mencetak gambar pada benda yang akan disablon.
Sekoci : Merupakan salah satu komponen mesin jahit yang fungsinya sebagai tempat memasukkanspol/kumparan.
Seni : Suatu karya yang dibuat (diciptakan) dengan kecakapan yang luar biasa.
Simetris : Sama pada kedua sisi.
Simpul : Jalinan ikat.
Sisir tenun : Alat atau perangkat yang tersedia pada mesin tenun untuk memadatkan karya tenunan.
Sisir tapestry : Alat untuk memadatkan karya tapestri.
Soda abu dan Soda Kue : Obat bantu untuk penguat warna, membuat suasana alkali (basa).
Solder : Alat untuk membuat lubang/krawangan/ kerancang pada bordir.
Sparasi : Pemisahan warna dengan menggunakan filter warna sampai warna terpisah menjadi CMYKey.
Spol/kumparan : Merupakan salah satu komponen mesin jahit yang fungsinya sebagai tempat mengikal benang.
Sulam (bordir) : Hiasan dari benang yang dijahitkan pada kain embroidery (im-broide: sulaman).
Sulam datar : Sulam yang hasil sulamannya datar atau rata dengan permukaan kain.
Sulam terawang : Sulam yang hasil sulamannya berlubang-lubang.
Sulam timbul : Sulam yang hasil sulamannya timbul atau muncul di permukaan kain. Sulam timbul yang dikerjakan dengan tangan menggunakan jarum khusus sulam timbul.
Tali garapan : Tali bagian kanan dan kiri.
Tali taruhan : Tali pada bagian tengah.
Tapak lilin : Bekas goresan lilin pada canting.
Tapestry loom : Alat berupa kerangka untuk membuat anyaman karya tapestri.
Telusupan : Alat untuk membantu memasukkan benang pada jarum.
Tembokan : Bentuk dan bidang yang akan berwarna putih ditutup dengan lilin tembok.
Tenun kepar : Anyaman pada tenun yang bentuknya silang miring/bergaris-garis miring.
Tenun polos : Anyaman pada tenun yang bentuknya datar, yaitu benang pakan mengisi benang lusi/lungsi dengan hitungan sama.
Teropong pipih : Alat untuk tempat benang pakan pada teknik tenun.
Terusan : Pembatikan pada permukaan sebelah.
Tubrukan : Bergeser satu langkah ke kanan atau satu langkah ke muka.
Tudung jari : Alat untuk melindungi jari dari jarum pada saat menjahit tangan.
Tumpangan : Proses pewarnaan di atas warna yang telah ada.
Turunan warna : Tingkatan dalam satu warna, dari warna yang terang mengarah ke warna yang gelap.
Ulano 5 : Bahan untuk menghapus obat peka cahaya pada screen yang sudah tidak digunakan.
Ulano 8 : Bahan untuk menghapus bayangan pada screen.
Variasi : Bentuk yang bermacam-macam.
Waskom : Tempat air yang bagian bibir atas lebih lebar dan biasanya dibuat panci.
Wedelan : Proses memberi warna biru pada proses membatik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar